Latihan fisik sangat penting dan berguna bagi lansia
karena dapat menjaga kebugaran pada lansia. Selain itu, latihan fisik juga dapat mencegah penyakit-penyakit yang muncul sejalan
dengan proses penuaan.
Latihan ini dilakukan secara bertahap, dimulai dengan kemampuan lansia latihan
dilakukan tiga kali seminggu dengan lima sampai sepuluh kali ulangan atau sesuai dengan kemampuannya. Sedikit demi sedikit latihan ditambah dua sampai empat kali
ulangan. Penambahan ini dilakukan setiap lima sampai sepuluh kali ulangan,
sampai mendekati lima belas sampai dua
puluh lima kali ulangan setiap kali latihan.
Beberapa manfaat olahraga bagi para lansia :
a.
Meningkatkan kekuatan otot jantung, memperkecil resiko
serangan jantung
b. Melancarkan sirkulasi
darah dalam tubuh sehingga menurunkan tekanan darah dan menghindari penyakit
tekanan darah tinggi
c. Menurunkan
kadar lemak dalam tubuh sehingga membantu mengurangi berat badan yang berlebih
dan terhindar dari obesitas
d. Menguatkan
otot-otot tubuh sehingga otot tubuh menjadi lentur dan terhindar dari penyakit
rematik
e. Meningkatkan
sistem kekebalan tubuh sehingga terhindar dari penyakit-penyakit yang menyerang
kaum lansia
d. Mengurangi
stres dan ketegangan pikiran
Hal-hal yang
perlu diperhatikan sebelum latihan fisik :
1. Lakukan
pemanasan sebelum melakukan latihan fisik
2. Pilihlah
bentuk latihan fisik yang sesuai dengan kemampuan
3. Lakukan
olahraga secara teratur setiap hari atau tiga kali seminggu
4. Hindarilah
beban yang berat
5. Mulailah
latihan secara pelan-pelan lalu tingkatkan secara bertahap
6. Jangan
memaksakan diri jika tidak mampu melakukannya
Langkah-langkah latihan fisik pada lansia :
1. Gerakan 1
berdiri dengan mengangkat 1 kaki
Tujuan : meningkatkan kekuatan otot panggul dan
tungkai, serta keseimbangan
Posisi : lansia berdiri tegak dengan berpegangan pada kursi
Gerakan : Angkat satu tungkai sampai setinggi panggul
(fleksi sendi panggul 900). upayakan pegangan tidak terlalu kuat. Jika mungkin, angka lutut lebih tinggi
lagi. Pertahankan dalam 5 hitungan.
2. Gerakan 2
berdiri dengan mengangkat 1 tungkai ke
samping
Tujuan : meningkatkan kekuatan otot panggul dan
tungkai, serta keseimbangan
Posisi : lansia berdiri tegak berpeganngan pada kursi
Gerakan : Ayun satu tungkai kesamping dan pertahankan
dalam lima hitungan. lakukan bergantian untuk tungkai kanan dan kiri.
3. Gerakan 3 berdiri dari posisi duduk ke posisi duduk kembali.
3. Gerakan 3 berdiri dari posisi duduk ke posisi duduk kembali.
•
Tujuan : untuk memperbaiki kekuatan, keseimbangan, koordinasi, dan gerakan
sendi.
•
Posisi : lansia duduk di kursi.
•
Gerakan : berdiri dari posisi duduk, tempatkan kedua kaki di depan kursi.
Pindahkan titik berat tubuh ke depan kemudian berdiri. Apabila perlu gunakan
pegangan kursi. Jika sudah mampu/kuat kurangi bantuan pegangan pada kursi.
Setelah ini duduk kembali. Gerakan ini merupakan gerakan kunci agar lansia
mandiri.
4. Gerakan 4 mengayun lengan
•
Tujuan : penguatan otot punggung, peregangan otot dada, dan memperbaiki postur.
•
Posisi : duduk tegak atau berdiri tegak.
•
Gerakan : Ayun lengan ke depan dan kebelakang setinggi mungkin dan lepaskan
dengan rileks. Gerakan ini dilakukan pada kedua lengan dengan arah berlawanan,
seperti berlenggang saat berjalan.
5. Gerakan 5 gerakan leher
•
Tujuan :untuk memperbaiki postur, keseimbangan, dan LGS.
•
Posisi : berdiri tegak atau duduk tegak. Kepala lurus tapi tidak menunduk.
•
Gerakan : putar dagu ke arah bahu kiri, tegak, dan bahu ke kanan. Dekatkan
telinga ke bahu kiri, tegak dan ke bahu kanan. Pegang dagu dengan tangan,
perlahan dorong dagu kebelakang. Rotasi kepala ke belakang.seperti gerakan
melihat keatas/ke langit-langit.
6. Gerakan 6 gerakan berjalan
•
Tujuan :untuk meningkatkan kesehatan otot, tulang sendi, sirkulasi jantung dan
paru, pencernaan dan pikiran.
•
Gerakan : berjalanlah sesuai dengan kemampuan. Jika hanya mampu lima puluh
meter, mulai pada tingkat ini dan cobalah untuk meningkatkan jarak dan
kecepatannya. Hindari jalan yang terputus-putus. Jika mampu berjalan dengan jarak yang
lebih jauh, lakukan peregangan sebelum jalan. Jika mengakhiri jalan, lakukan
pendinginan dengan jalan perlahan-lahan sebagai peregangan.
reference :
Pujiastuti, Sri Surini dan Utomo, Budi, 2003. Fisioterapi Pada Lansia. Jakarta: EGC
No comments:
Post a Comment