XI.
Perubahan Anatomik pada Organon Auditus
Dengan makin
lanjutnya usia terjadi degenerasi primer di organ corti berupa hilangnya sel
epitel syaraf yang dimulai pada usia pertengahan. Juga dilaporkan bahwa keadaan
yang sama terjadi pula pada serabut aferen dan eferen sel sensorik dari
kokhlea. Disamping itu juga terdapat penurunan elastisitas membran basalis di
kokhlea dan membran timpani. Pasokan darah dari reseptor neuro-sensorik
mengalami gangguan, sehingga baik jalur audiotorik dan lubus temporalis otak
sering terganggu, dari penjelasan diatas terlihat bahwa gangguan pendengaran
pada usia lanjut dapat disebabkan oleh berbagai sebab antara lain: gangguan
pendengaran tipe konduktif, adalah gangguan bersifat mekanik, sebagai akibat
dari kerusakan kanalitas auditorius, membran timpani atau tulang pendengaran.
Salah satu penyebab gangguan pendengaran tipe konduktif yang terjadi pada usia
lanjut adalah adanya serumen obturans yang justru sering dilupakan pada
pemeriksaan. Hanya dengan membersihkan lubang telinga dari serumen ini
pendengaran bisa menjadi lebih baik.
Kesimpulan
1. Proses
menua disebabkan oleh faktor intrinsik, yang berarti terjadi perubahan struktur
anatomik dan fungsi sel maupun jaringan disebabkan oleh penyimpangan didalam
sel/jaringan dan bukan oleh faktor luar (penyakit). Menghambat penuaan berarti
mempertahankan struktur anatomi pada suatu tahapan kehidupan tertentu sepanjang
mungkin maka untuk ini diperlukan penguasaan ilmu anatomi.
2.Terjadinya
perubahan anatomik pada sel maupun jaringan tiap saat dalam tahapan kehidupan
menunjukan bahwa anatomi adalah ilmu yang dinamis.
3. Anatomi
adalah ilmu dasar yang selalu menjadi dasar dari ilmu yang berkembang kemudian,
mengembangkan ilmu anatomi berarti membina ilmu masa depan.
Ps: Terima kasih untuk bu Yulisna Mutia Sari, SST.FT., MSc (GRS) yang telah membimbing selama skripsi, yang telah menyarankan mengambil tema tentang geriatri untuk skripsi, dan yang telah mengenalkan dunia geriatri sejak semester 5.
Selain itu, postingan tentang perubahan anatomik ini merupakan salah satu bentuk rangkuman materi geriatri yang dibuat oleh beliau untuk kuliah mahasiswanya. Semoga limpahan rezeki dan keilmuan selalu tercurahkan untuk bu nana tercinta.
.
.
.
Our Dedication to the World of Physiotherapy Science
Our Dedication to the World of Physiotherapy Science
DAFTAR PUSTAKA
Agoestina T.
2001. Pentingnya Terapi Sulih Hormon pada Wanita Menoupouse. Medika no. 11
Tahun XXIII, Nopember 2001.
Best B.
2006. Mechanism of Aging://wysiwyg 1 /file/e/mechanism of Aging htm.
Brain &
Aging, 2006. http://www.biorap.org/rg/rgagebrainaging. html
Carola R,
Harley JP, Noback, 1990. Human Anatomy and Physiology. McGraw-Hill Publishing
Company.
Carmel R,
1997. Cobalamin, Stomach, and Aging. Am J Clin Nutr 1997; 66: 750-9.
Darmojo RB,
2001. A Visit to Geriatric Heart Disease (Sukaman Lecture). Medika no. 6
TahunXXVII, Juni 2001.
Darmojo RB,
2002. Penatalaksanaan Penderita Lanjut Usia secara Terpadu. Medika no. 1 tahun
XXVIII, juni 2002.
Darmojo RB,
et al, 2004. Buku Ajar Geriatri.Balai Penerbit FK UI Jakarta.
Djuwantoro
D, 2006. Overactive Bladder. Patofisiologi dan Penatalaksanaan. Medika no.6
Tahun XXXI, juni 2006.
Guttman M.
The Aging Brain. http://www.usc.edu/hsc/info /pr/hmm/01spring/brain.html
Hartford JA,
2002. Aging & Sensory Function. http://www.nyu
.edu/education/nursing/hartford.institute/course
Kennard C,
2005. The Aging Brain. http.//alzheimer.about.com/ od/research
Kodim N,
1999, Perubahan Proses Berkemih, Masalah Kesehatan Potensial pada Kelompok Usia
Lanjut. Medika no. 12 Tahun XXV, Desember 1999.
Laksmiasanti,
1987. The Pathophysiology of Brain Ischaemia. Geriatrics Symposium on Dementia
and Brain Ischaemia
Mayo Clinic
Staff. 2005. Anti Aging Therapies: Too Good To be True? http://health.MSN.com/womenshealth/articlepage
Montagna W,
Carlisle K, 1979. Structural Changes in Aging Human Skin. The Journal of
Investigative Dermatology, 73: 47-53
Nair KS,
2005. Aging Muscle. Am J Clin Nutr 2005; 81:953-963.
Nalla Rk, et
al, 2004. Effect of Aging on the Toughness of Human Cortical Bone: Evaluation
By R-Curves. UCRL_JRNL.
National Institute
on Aging, 2005.Skin Care and Aging, http://www.nia.nih.gov
Nasution I,
2003. Pendekatan Farmakologis pada Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). Medika
no. 3 tahun XXIX, Maret 2003.
Nolan DE,
2006. Normal Age-Related Vision Loss and Related Services for the Elderly.
http:/nubel.statsu.edu/research /donia/agng-visual changes.html
Pribakti B,
2004. Prolaps Urogenital Pasca Menoupause. Medika no. 2 Tahun XXX, Pebruari
2004.
Reiman E,
2006. What Physical Changes Happen to The Brain?
Russell RM,
1992. Changes in Gastrointestinal Function Attributed to Aging. Am J Clin Nutr
1992; 55:1203s-7s.
Setiati S,
2003. Radikal Bebes, Antioksidan, dan Proses Menua. Medika no. 6 Tahun XXIX,
Juni 2003.
Siregar AH,
2006. Spa Medic Pilar Anti Aging Medicine. Cermin Dunia Kedokteran no. 150,
2006
Situmeang R,
2000. Terapi Growtth Hormon pada Perawakan Pendek. Medika no. 11 Tahun XXVI,
November 2000.
Soejono CH,
2004. Pasien Geriatri dan Permasalahannya. Medika no.5 tahun XXX, Mei 2004.
Subrata G,
1995. Pencegahan dan Terapi Mutakhir Osteoporosis dengan Clodronate. Medika no.
5 Tahun XXI, Mei 1995.
Suhardjo,
1994. Pola Kelainan Mata pada Usia Lanjut. Medika no. 10 Tahun XX, Oktober
1994.
Taslim H,
2001. Gangguan Muskuloskeletal pada Usia Lanjut. Medika no. 7 Tahun XXVII, Juli
2001. Vision and Anatomic changes with aging eye. The Eye Digest.
http://www.agingeye.net 2007 01/10/2007.
No comments:
Post a Comment