Wednesday, May 17, 2017

Assalamualaikum Tuan...




Assalamualaikum Tuan...
Masihkah kau ingat aku? Atau sekedar ingat nama ku? Waktu memang begitu cepat berlalu. Tentu ada banyak orang-orang baru yang hadir dalam setiap detik kehidupan mu. Aku tak akan menyalahkan mu bila sosok ku yang kini samar dalam ingatan mu.
Tuan, bagaimana kabar mu di tanah seberang? Lama tak bersua bukan berarti aku lupa. Tak pernah bertanya, bukan berarti aku tak ingin menyapa. Dan tak pernah bertemu bukan berarti aku tak menyimpan rindu.
Sungguh...
Rindu itu ada.
Rasa ingin bertemu itu nyata.
Bahkan, getaran aneh dalam hati itu sering ku rasa.
Namun Tuan, aku terlalu takut untuk mengungkapkan dan memilih menjadi pengecut dengan bersembunyi di balik tirai-tirai kerinduan. Berharap suatu saat engkau akan menyibak tirai itu dan datang dengan menggemakan ikrar rindu.
Namun Tuan, sampai saat ini pun aku masih dipenuhi keraguan. Karena yang aku tahu hanyalah sebuah kemungkinan tanpa tahu kepastian.
Akan kah engkau kelak menjemput ku atau mungkin malah meninggalkan ku?
Akan kah engkau mengingat ku atau mungkin malah melupakan ku seiring waktu?
Akan kah engkau menyimpan rindu dengan ku atau malah menyimpan rindu dengan sosok perempuan yang baru?
Pertanyaan besar itu lah yang kini menghantui pikiran ku.
Karena tentu suatu kesia-siaan jika aku disini setia menanti, sedang dirimu disana berusaha mencari tambatan ke lain hati.
Tentu sebuah kebodohan bila aku disini masih berharap engkau akan datang, namun engkau disana memilih untuk menghilang.
Tentu sebuah kenyataan yang menyakitkan jika aku setia menyelipkan nama mu dalam setiap doa ku, sedang di satu sisi engkau disana menyelipkan nama orang lain di setiap butir doa mu.
Maka mengertilah Tuan...
Jika suatu hari nanti aku memilih untuk meninggalkan.
Karena kau tahu, Tuan? Berjuang sendirian sebelah tangan sungguh melelahkan.

By: Risky.Zetsu

No comments:

Post a Comment