Arteriosklerosis
adalah peradangan kronis pada lapisan paling dalam dan menjalar pada lapisan
pada bagian tengah pembuluh darah arteri. Sebelum membahas masalah penyakit ini
terlebih dahulu kita perlu mengetahui anatomi dari pembuluh darah arteri.
Lapisan dari pembuluh darah arteri
|
Keterangan
|
Tunika Intima
|
· Lapisan
paling dalam
· Terdiri dari
sel epitel
|
Tunika Mendia
|
·
Lapisan
arteri bagian tengah
· Terdiri dari
serabut otot yang berjalan melingkar pada pembuluh darah arteri
· Merupakan
lapisan paling tebal dan kuat
|
Tunika Eksterna / adventia
|
· Lapisan
arteri paling luar
|
b.
Etiologi
Faktor-faktor yang menyebabkan pengerasan dari
pembuluh darah arteri adalah :
1.
Adanya pengerasan dari pembuluh darah arteri
akibat dari proses degeneratif.
2.
Adanya kecenderungan sifat keturunan
3.
Akibat dari pekerjaan yang merangsang kerja
secara terus menurus pada pembuluh darah arteri menjadikan tegang (strain)
sehingga tekanan darah tinggi misalnya alkohol
4.
Adanya penyakit lain yang dapat menyebabkan aliran darah kurang lancar misalnya penyakit ginjal
5.
Penyakit ini lebih banyak diderita oleh
laki-laki daripada perempuan
c.
Patofisiologi
Arteri-arteri yang besar biasanya banyak yang
terkena teruatama pada AORTA, dikarenakan tekanan disitu lebih besar dari pada
pembuluh yang lebih kecil. Adanya nokta-nokta kecil berwarna putih pada tunika intima
yang mana titik-titik tadi dapat menjadikan keras dan mudah pecah
Lapisan yang banyak mengandung garam/kalsium dapat
menempel pada dinding-dinding pembuluh darah tersebut. Kemudian lama kelamaan
dapat menyerang pada lapisan tengah (tunika media) pembuluh darah. Pembuluh
darah vena kadang-kadang dapat mengalamai sclerotik.
d.
Tanda – Tanda
Adapun tanda – tanda dari pembuluh darah arteri
yang mengalami kekakuan adalah sebagai berikut :
1)
Arteri-arteri bagian superfisial lebih banyak
diserang (arteri radial)
2)
Terasa keras dan mengalami penebalan
3)
Terasa bila denyut nadi dirasakan
4)
Tekanan meninggi dan pulse keras
5)
Beberapa penderita mengalami demam
6)
Nyeri pada tungkai bawah
7)
Timbul kram pada tungkai bawah
8)
Pada kondisi lanjut mengalami intermiten
claudication sebagai tanda akhir
9)
Adanya perubahan warna kulit dan oedema pada
bagian bawah
10) Pada
jantung bagian ventrilel kiri mengalami hipertropi karena kerja lebih kuat
dalam memompa darah, tetapi dalam perjalanan pembuluh darah mengalami gangguan.
11) Terjadi
sclerotik pada arteri coronaria sehingga menyebabkan nyeri pada dada (angina
pectoralis) dan kadang-kadang bila tidak tertolong dapat menyebabkan kematian akibat adanya
trombosis atau degenaratif jaringan fibros pada jantung
e.
Komplikasi
Akibat lanjut adanya aterisklerotik adalah :
1) Aneurisma terutama
pada aorta
2) Trombos dapat
terjadi karena adanya pengendapan dan penyumbatan
3) Ruptur arteri
akibat benturan pembuluh darah arteri atau kenaikan tekanan darah
4) Tekanan darah yang
tinggi dan mendadak dapat menyebabkan hemiplegi
f.
Treatment
Treatment secara umum
yang dilakukan oleh pasien adalah :
1) Pola hidup
penderita harus teratur dan tenang
2) Lakukan latihan-latihan secara teratur, terukur dan perlu tindakan hati-hati
3) Perlu adanya
pencegahan timbulnya strain
4) Hindari makan-makanan yang banyak mengadung garam, rokok, alkohol
Adapun pengobatan simtomatis adalah dengan
dilakukannya tindakan mengurangi sakit, nyeri, kaku, bersifat rileks, latihan
yang dipilih adalah sifatnya ringan.
Fisioterapi dapat andil dalam melakukan treatment yaitu
dengan memberikan tindakan, yaitu:
1) Breathing Exercise
2) Memberikan latihan
pasif dan aktif : dorsi-plantar fleksi foot.
3) Positioning
No comments:
Post a Comment