Friday, November 27, 2015

Secercah Ungkapan Anak Rantau


Masih di tempat yang sama. Sebuah tempat dengan ukuran setengah dari kamar di rumahku, yang isinya seadanya dan tidur beralaskan kasur kapuk. Hari demi hari dilewati dengan tumpukan tugas, laporan, study club dan jadi tetor buat kakak tingkat dan adik tingkat. Kadang merasa kesepian saat berada di kamar, hanya ditemani kumpulan film di laptop dan list musik hp serta laptop. Merasa sangat senang saat berkumpul dan bertemu dengan teman-teman di kampus. Saat ketika merasa kesepian dan tidak ada yang mengerti, mendengar suara orangtua sudah cukup menenangkan hati. Ingin juga seperti orang lain yang memiliki pasangan, ada yang menemani, ada yang antar jemput, ada yang melindungi ketika jauh dari keluarga. Tapi kenyataan nya tidak ada yang menemani bahkan melindungi. Harus berjuang, pergi dan melindungi diri sendiri. Tidak ada tempat mengadu, tidak ada tempat untuk mencurahkan pikiran dan keluh kesah selama menjalani hari-hari sebagai mahasiswi.

Ketika homesick melanda, menjadi dilema yang tidak tertahankan. Ketika menginginkan liburan, tapi tidak ada yang menemani. Hanya bisa menghabiskan waktu di kost dan tidur ataupun hanya nonton film dari laptop. Kesepian ini membuat ada sesuatu yang hilang dari diri sebenarnya. Ketika mood sedang tidak baik, ingin rasanya ada yang menemani pergi dan membuat suasana menjadi ceria kembali.
Itu hanya angan. Satu-satunya tempat aku kembali hanya rumah ku, keluarga ku yang selalu menemani. Kekosongan dan kesepian hati ini hanya berbalas dengan kesibukan agar melupakan apa yang sedang dirasakan. Senyuman yang diberikan bukan senyum ketika kembali berkumpul dengan keluarga.

Ketika mama menanyakan seseorang yang menjaga ku, tidak ada satupun yang menjaga ku kecuali Allah SWT dan para malaikatnya. Tidak ada yang ku harapkan dan kehadiran seseorang yang hanya datang, lalu pergi entah kemana. Hanya membutuhkan orang-orang yang selalu setia tanpa lelah mendengar keluh kesah ku, amarah, dan kadang emosi akibat semua kesibukan yang dilalui. Mencoba membuka hati untuk setiap orang baru, tapi akhirnya selalu dikecewakan, dikhianati bahkan ditinggalkan.

20 tahun... umur yang jadi titik kedewasaan, pola pikir, masa depan, apapun yang kau inginkan akan kau kejar di umur tersebut. Sampai kau lupa untuk memperhatikan dirimu sendiri, ketika kau berbalik ke belakang banyak hal yang sudah kau lalui. Ingat tujuan awal mu, walau kadang merasa lelah dan putus asa karena tidak ada satu orang pun yang mengerti keadaan mu.

Thursday, November 12, 2015

LATIHAN FISIK UNTUK LANSIA



Latihan fisik sangat penting dan berguna bagi lansia karena dapat menjaga kebugaran pada lansia. Selain itu, latihan fisik juga dapat mencegah penyakit-penyakit yang muncul sejalan dengan proses penuaan.

Latihan ini dilakukan secara bertahap, dimulai dengan kemampuan lansia latihan dilakukan tiga kali seminggu dengan lima sampai sepuluh kali ulangan atau sesuai dengan kemampuannya. Sedikit demi sedikit latihan ditambah dua sampai empat kali ulangan. Penambahan ini dilakukan setiap lima sampai sepuluh kali ulangan, sampai mendekati lima belas sampai dua puluh lima kali ulangan setiap kali latihan.

Beberapa manfaat olahraga bagi para lansia : 
a.  Meningkatkan kekuatan otot jantung, memperkecil resiko serangan jantung 
b. Melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh sehingga menurunkan tekanan darah dan menghindari penyakit tekanan darah tinggi 
c. Menurunkan kadar lemak dalam tubuh sehingga membantu mengurangi berat badan yang berlebih dan terhindar dari obesitas 
d. Menguatkan otot-otot tubuh sehingga otot tubuh menjadi lentur dan terhindar dari penyakit rematik 
e. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga terhindar dari penyakit-penyakit yang menyerang kaum lansia 
d. Mengurangi stres dan ketegangan pikiran

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum latihan fisik :
1.  Lakukan pemanasan sebelum melakukan latihan fisik
2.  Pilihlah bentuk latihan fisik yang sesuai dengan kemampuan
3.  Lakukan olahraga secara teratur setiap hari atau tiga kali seminggu
4.  Hindarilah beban yang berat
5.  Mulailah latihan secara pelan-pelan lalu tingkatkan secara bertahap
6.  Jangan memaksakan diri jika tidak mampu melakukannya

Langkah-langkah latihan fisik pada lansia :
1.  Gerakan 1 berdiri dengan mengangkat 1 kaki
Tujuan : meningkatkan kekuatan otot panggul dan tungkai, serta keseimbangan
Posisi : lansia berdiri tegak dengan berpegangan pada kursi
Gerakan : Angkat satu tungkai sampai setinggi panggul (fleksi sendi panggul 900). upayakan pegangan tidak terlalu kuat. Jika mungkin, angka lutut lebih tinggi lagi. Pertahankan dalam 5 hitungan.

2.  Gerakan 2 berdiri dengan mengangkat 1 tungkai ke samping
Tujuan : meningkatkan kekuatan otot panggul dan tungkai, serta keseimbangan
Posisi : lansia berdiri tegak berpeganngan pada kursi
Gerakan : Ayun satu tungkai kesamping dan pertahankan dalam lima hitungan. lakukan  bergantian untuk tungkai kanan dan kiri.

3.  Gerakan 3 berdiri dari posisi duduk ke posisi duduk kembali.
•         Tujuan : untuk memperbaiki kekuatan, keseimbangan, koordinasi, dan gerakan sendi.
•         Posisi : lansia duduk di kursi.
•         Gerakan : berdiri dari posisi duduk, tempatkan kedua kaki di depan kursi. Pindahkan titik berat tubuh ke depan kemudian berdiri. Apabila perlu gunakan pegangan kursi. Jika sudah mampu/kuat kurangi bantuan pegangan pada kursi. Setelah ini duduk kembali. Gerakan ini merupakan gerakan kunci agar lansia mandiri.

 4. Gerakan 4 mengayun lengan
•         Tujuan : penguatan otot punggung, peregangan otot dada, dan memperbaiki postur.
•         Posisi : duduk tegak atau berdiri tegak.
•         Gerakan : Ayun lengan ke depan dan kebelakang setinggi mungkin dan lepaskan dengan rileks. Gerakan ini dilakukan pada kedua lengan dengan arah berlawanan, seperti berlenggang saat berjalan.

 5. Gerakan 5 gerakan leher
•         Tujuan :untuk memperbaiki postur, keseimbangan, dan LGS.
•         Posisi : berdiri tegak atau duduk tegak. Kepala lurus tapi tidak menunduk.
•         Gerakan : putar dagu ke arah bahu kiri, tegak, dan bahu ke kanan. Dekatkan telinga ke bahu kiri, tegak dan ke bahu kanan. Pegang dagu dengan tangan, perlahan dorong dagu kebelakang. Rotasi kepala ke belakang.seperti gerakan melihat keatas/ke langit-langit.

 6. Gerakan 6 gerakan berjalan
•         Tujuan :untuk meningkatkan kesehatan otot, tulang sendi, sirkulasi jantung dan paru, pencernaan dan pikiran.
•         Gerakan : berjalanlah sesuai dengan kemampuan. Jika hanya mampu lima puluh meter, mulai pada tingkat ini dan cobalah untuk meningkatkan jarak dan kecepatannya. Hindari jalan yang terputus-putus. Jika mampu berjalan dengan jarak yang lebih jauh, lakukan peregangan sebelum jalan. Jika mengakhiri jalan, lakukan pendinginan dengan jalan perlahan-lahan sebagai peregangan.

reference :
Pujiastuti, Sri Surini dan Utomo, Budi, 2003. Fisioterapi Pada Lansia. Jakarta: EGC