REVIEW
Fase
1 : Flaksid
Fase
2 : Spastisitas mulai
timbul
Fase
3 : Spastisitas terlihat
nyata
Fase
4 : Spastisitas mulai
menurun
Fase
5 : Spastisitas
minimal
Fase
6 :
Penderita sudah dapat melakukan banyak kombinasi gerakan dengan koordinasi yang cukup baik
Reaksi
asosiasi
: gerakan
involunteer
a. Pemberian tahanan pada tungkai sehat saat gerak fleksi = menyebabkan ekstensi anggota gerak hemiplegi.
(sebaliknya pemberian
tahanan pada
tungkai sehat
saat gerak
ekstensi menyebabkan
fleksi anggota
gerak hemiplegi)
b. Menggenggam
kuat pada tangan sehat = menyebabkan reaksi menggenggam pada tangan hemiplegi (mirror
synkinesis)
c. Memfleksikan tungkai hemiplegi atau memberi tahanan pada saat hemiplegi gerak fleksi = menyebabkan respons fleksi tangan hemiplegi ( homolateral
synkinesis)
d. Menaikkan dan mengangkat lengan hemiplegi (pasif atau aktif) diatas atau melebihi horizontal = menyebabkan
jari-jari ekstensi dan abduksi
(Souque’s
phenomenon)
e. Pemberian tahanan pada tungkai sehat dan saat gerak abduksi dan adduksi = menyebabkan respons gerak yang sama pada tungkai hemiplegi (Raimiste’s
phenomenon)
THRUNK
a. Latihan
trunk pertama lebih
ditekankan pada
kontraksi otot
trunk pada sisi
sehat dengan cara mendorong
pasien keluar
dari keseimbangan
ke arah
sisi hemiplegi,
terapis sambil
menjaga pasien
jangan sampai
jatuh bila
responnya masih
jelek. Dengan
bentuk aktivitas,
letakkan benda
pada samping
hemiplegi untuk
disentuh, dipegang
atau digenggam.
Bila
skill sudah timbul
dorongan diarahkankan
kesisi
yang sehat. Gerakan
ini membutuhkan
kontraksi otot
trunk sisi hemiplegi.
b. Tahap
selanjutnya, pasien
diperintahkan
untuk
reaching benda setinggi
pasien
mampu mempertahankan
pada posisi
tersebut dan
mampu kembali
kekondisi tegak.
Gerakkan kemudian
lebih progresif
ke gerak
fleksi, ekstensi
dan rotasi.
No comments:
Post a Comment