Wednesday, July 1, 2015

Metode Brunnstorm

REVIEW
Fase 1 : Flaksid
Fase 2 : Spastisitas mulai timbul
Fase 3 : Spastisitas terlihat nyata
Fase 4 : Spastisitas mulai menurun
Fase 5 : Spastisitas minimal
Fase 6 : Penderita sudah dapat melakukan banyak kombinasi gerakan dengan koordinasi yang cukup baik
 
Reaksi asosiasi : gerakan involunteer
a. Pemberian tahanan pada tungkai sehat saat gerak fleksi = menyebabkan ekstensi anggota gerak hemiplegi. (sebaliknya pemberian tahanan pada tungkai sehat saat gerak ekstensi menyebabkan fleksi anggota gerak hemiplegi)
b. Menggenggam kuat pada tangan sehat = menyebabkan reaksi menggenggam pada tangan hemiplegi (mirror synkinesis)
c. Memfleksikan tungkai hemiplegi atau memberi tahanan pada saat hemiplegi gerak fleksi = menyebabkan respons fleksi tangan hemiplegi ( homolateral synkinesis)
d. Menaikkan dan mengangkat lengan hemiplegi (pasif atau aktif) diatas atau melebihi horizontal = menyebabkan jari-jari ekstensi dan abduksi (Souque’s phenomenon)
e. Pemberian tahanan pada tungkai sehat dan saat gerak abduksi dan adduksi = menyebabkan respons gerak yang sama pada tungkai hemiplegi (Raimiste’s phenomenon)
 
THRUNK
a. Latihan trunk pertama lebih ditekankan pada kontraksi otot trunk pada sisi sehat dengan cara mendorong pasien keluar dari keseimbangan ke arah sisi hemiplegi, terapis sambil menjaga pasien jangan sampai jatuh bila responnya masih jelek. Dengan bentuk aktivitas, letakkan benda pada samping hemiplegi untuk disentuh, dipegang atau digenggam. Bila skill sudah timbul dorongan diarahkankan kesisi yang sehat. Gerakan ini membutuhkan kontraksi otot trunk sisi hemiplegi.
b. Tahap selanjutnya, pasien diperintahkan untuk reaching benda setinggi pasien  mampu mempertahankan pada posisi tersebut dan mampu kembali kekondisi tegak. Gerakkan kemudian lebih progresif ke gerak fleksi, ekstensi dan rotasi.

No comments:

Post a Comment