Alat bantu
•Crawler (alat bantu merangkak)
•Spalk brace ( alat bantu menolong berdiri)
•Standing table atau
tilting table (alat
bantu berdiri)
•Walker atau parallel bar (alat
bantu berjalan)
•Papan keseimbangan
•Bola bobath
•Wall bar (alat latihan jongkok ke berdiri
Pelaksanaan NDT pada CP
•Inhibisi spastisitas
*Inhibisi spastisitas flexor trunk
a. Inhibisi di atas bola
Pada teknik ini diperlukan
2terapis , pasien terlentang d atas bola
bobath , terapis pertama memegang kedua lutut anak dalam keadaan abduksi dan
external rotasi ,terapis kedua memegang kedua lengan dan kedua siku anak dalam keadaan
external rotasi dan
flexi . Sehingga tubuh menjadi extensi. Anak digerakan kedepan dan kebelakang hingga kedua kaki
penderita menyentuh lantai.lakukan gerakan ini 8x dan tiap gerakan di tahan
8 menit.
b. Mobilisasi
trunk
c. Mobilisasi
shoulder gridle
Anak tidur
miring kepala disanggah bantal.KPoC pada
shoulder gridle
(scapula dan clavicula) lakukan gerakan retraksi, adduksi dan elevasi. Lakukan sebanyak 8x tiap gerakan ditahan selama 8 hitungan
• Inhibisi spastisitas flexor tungkai
a. Inhibisi spastisitas flexor hip dan
flexor knee
Pasien tidur terlentang,terapi duduk di depan pasien , Kpoc pada lutut pasien . Terapis menggerkan ke arah extensi hip dan knee
secara pasif Lakukan sebanyak 8x tiap gerakan ditahan selama 8 hitungan
b. Inhibisi spastisitas adduksi dan endorotasi hip
Pasien tidur terlentang , terapis duduk di depan pasien . KPoC pada lutut pasien . Terapis menggerekan tungkai ke arah abduksi dan
external rotasi hip. Lakukan sebanyak 8x tiap gerakan ditahan selama 8 hitungan
c. Inhibisi plantar flexor ankle
Pasien tidur terlentang, terapis duduk di depan pasien. KPoC pada tumit dan jari kaki
. Terapis menggerekan kearah
dorsal flexi ankle. Lakukan sebanyak 8x tiap gerakan ditahan selama 8 hitungan
Fasilitasi reaksi sikap dan gerak normal
a. Setelah spastisitas menurun bergerak dengan teknik fasilitasi
• Duduk dari terlentang
Lakukan
double knee to chest
• Fasilitasi kepala tegak
Pasien duduk dan terapis dibelakangnya, punggung pasien disanggah badan terapis . Kedua tangan terapis di bahu pasien . Berikan aproksimal pada kedua bahu pasien untuk fasilitasi badan tegak
• Fasilitasi keseimbangan duduk
Pasien duduk datas bola
dan terapis dibelakang menjaga keseimbangan dan stabilitas pasien. KPoC pada
pelvic, goyangkan bola
kedepan dan kebelakang atau kesamping kanan dan kiri. Latihan ini dilakukan selama 5 menit
• Fasilitas merangkak dari duduk
Pasien duduk dengan 1
kaki lurus ke depan dan terapis di belakangnya. KPoC 1 tangan pada hip,
tangan yang
lain didada. Arah gerakan nya perlahan-lahan terapis merotasi kan
trunk sihangga pasien pada posisi merangkak . Lakukan sebanyak 8x
• Fasilitas berlutut dan merangkak
Pasien pada posisi merangkak dan terapis di belakangnya. KPoC pada
pelvic. Gerakan nya adalah berikan tarikan pada
pelvic dan bawa anak ke arah terapis pada posisi berlutut. Frekuensi 8x
• Fasilitas keseimbangan berlutut
Pasien pada posisi berlutut dan terapis di belakang pasien. KPoC pada
pelvic. Gerakannya adalah terapis menggerakan pasien kedepan dan kebelakang secara perlahan . Latihan ini dilakukan selama
3menit
• Fasilitasi berdiri dari berlutu
Pasien posisinya berlutuh dan terapis di belakangnya. KPoC pada
pelvic pasien. Terapis menggerakan salah satu
pelvic kebawah sementara sisi yang
lain digerakan kedepan sehingga pasien pada posisi setengah berlutut, kemudian
Tarik kedua
pelvic keatas sehingga posisi pasien berdiri . Latihan
dilakukan1x setiap sesi laihan
• Fasilitasi keseimbangan berdiri
Pasien pada posisi berdiri dan terapis dibelakangnya. KPoC pada bahu pasien dan gerakannya adalah menggerakan pasie kedepan, belakang, dan samping secara perlahan. Latihan dilakukan selama 3 menit
• Fasilitasi berjalan
Teknik fasilitasi berjalan dapat dilakukan dengan berbagai cara. KPoC pada kepala, bahu ,
pelvic dan tangan
No comments:
Post a Comment